Friday, 7 December 2018

Waspada! Hama PAdi Menyerang di Musim Hujan

Keberadaan hama tanaman maupun hama padi akan merusak tumbuhan yang ada dan terkadang menimbulkan pe­n­yakit pada tumbuhan tersebut. Aki­bat­nya para petani akan gagal panen. Serangan hama yang harus diantisipasi pada musim hujan antara lain Hawar Daun Bakteri (HBD), sundhep, wereng batang coklat, tikus, kutu kebul dan hama blast.
Namun yang paling umum ialah terjadi pada saat tanaman mulai mencapai anakan maksimum sampai fase berbunga. Pada stadia bibit, gejala penyakit disebut kresek, sedang pada stadia tanaman yang lebih lanjut, gejala disebut hawar (blight). Gejala diawali dengan bercak kelabu (water soaked) umumnya di bagian pinggir daun. Pada varietas yang rentan bercak berkembang terus, dan akhirnya membentuk hawar.
Pada keadaan yang parah, pertanaman terlihat kering seperti terbakar. Hal ini menyebabkan terputusnya pasokan hara dari dalam tanah sebagai bahan untuk fotosintesis. Daun yang berwarna kuning tersebut sebagai akibat karena kurangnya pasokan hara. Hama wereng (Nilaparvata lugens) adalah hama padi lain yang sering menyerang di saat hujan bahkan suka menyerang tanaman hias.
Hama wereng dapat dibasmi dengan menjaga supaya matahari selalu dapat menyinari padi atau tanaman hias. Matahari akan membuat wereng sulit menetas dan mencegahnya berkembang biak. Oleh sebab itu, wereng sering muncul dan berkembang biak saat musim penghujan dimana jarang ada matahari.
Hama tanaman kutu kebul (Bemisia tabacci) juga sering muncul saat musim hujan. Hama tanaman ini menyebabkan pertumbuhan daun menjadi terhambat, bentuk daun menjadi berlubang-lubang. Hama ini dapat menyebabkan padi maupun tanaman hias tersebut menjadi rusak dan mati, akibatnya gagal panen dialami petani.
Gejala penyakit blast dapat timbul pada daun, batang, malai, dan gabah, tetapi yang umum adalah pada daun dan pada leher malai. Gejala pada daun berupa bercak-bercak berbentuk seperti belah ketupat dengan ujung runcing. Pusat bercak berwarna kelabu atau keputih-putihan dan biasanya memmpunyai tepi coklat atau coklat kemerahan. Gejala penyakit blas yang khas adalah busuknya ujung tangkai malai yang disebut busuk leher (neck rot). Tangkai malai yang busuk mudah patah dan menyebabkan gabah hampa. Pada gabah yang sakit terdapat bercak-bercak kecil yang bulat.
Hawar Daun Bakteri (HDB) merupakan penyakit kresek yang pada umumnya dikenal oleh masyarakat. Penyakit telah berkembang pada musim hujan maupun musim kemarau yang basah. Bagian Tanaman yang diserang terutama pada titik tumbuh dan daun bendera . Kerusakan terberat terjadi apabila penyakit menyerang tanaman muda yang peka sehingga menimbulkan gejala kresek, dapat menyebabkan tanaman mati. Penyakit dapat terjadi pada semua stadia tanaman.
Sundhep, hama yang menyebabkan gejala sundep ialah Sesamia inferens. Sesamia inferens tersebut merusak dengan cara meletakan telurnya pada pelepah daun bagian dalam. Setelah telur menetas maka larva-larva tersebut mulai memakan pelepah daun, kemudian menggerek masuk kedalam batang. Selanjutnya memakan batang bagian dalam sehingga jaringan pembuluh batang terpotong.
Tikus (Rattus argentiventer Rob & Kloss) adalah hama tanaman yang sering muncul pada saat hujan. Cara mengatasi tikus adalah dengan melakukan pengolahan tanah secara bersama-sama sebelum lahan tersebut belum ditanami. Pada cara ini, lubang tempat tikus di dalam tanah diberi belerang agar tikus keluar dan kemudian mudah dibasmi. Jika lahan telah ditanami padi, maka menyebarkan makanan tikus yang beracun dapat dilakukan.

Itulah, hama yang muncul ketika anda menanam padi dimusim hujan. Hindari dan kendalikan hama agar tidak merusak tanaman anda. Selamat Mencoba!

No comments:

Post a Comment

BUDIDAYA DAN MULTIGUNA SAYURAN KECIPIR

BUDIDAYA DAN MULTIGUNA SAYURAN KECIPIR - Di setiap daerah pastinya ada beberapa masyarakat yang membuat kegiatan perkebunan  Budidaya Sayur...