Oleh karena itu, petani harus tahu bagaimana cara mengendalikan penyakit bulai jagung agar tidak mengalami kerugian besar. Berikut langkah-langkah untuk mengatasi penyakit tersebut, simak ya!
1. Memastikan usia tanaman di waktu yang tepat
Jamur peronosclerospora maydis biasanya mengalami perkembangan pesat pada musim peralihan, yaitu peralihan dari musim hujan ke musim kemarau, atau sebaliknya.
Jamur ini juga rentan menyerang tanaman jagung di usia 0-5 minggu. Oleh karena itu, petani harus bisa memastikan bahwa tanaman jagungnya telah melewati usia 0-5 minggu pada saat musim peralihan. Hal ini diperlukan untuk mencegah atau memperkecil serangan Peronosclerospora maydis.
2. Melakukan pergiliran tanaman
Untuk mencegah perkembangan Peronosclerospora maydis yang cepat, sebaiknya petani melakukan pergiliran tanaman. Setelah panen jagung, lahan sebaiknya ditanami tanaman yang bukan inang Peronosclerospora maydis (bukan jagung, gandung, padi, atau sorgum lainnya), misal cabai, dan sebagainya.
3. Perlakukan benih dengan fungisida
Karena Peronosclerospora maydis merupakan jenis jamur, maka petani dapat mengatasinya dengan menggunakan fungisida. Namun, fungisida yang digunakan untuk mengatasi penyakit bulai jagung di sini adalah fungisida berbahan aktif belerang atau tembaga. Jenis fungisida ini diperlukan agar konidia yang terbawa oleh benih tidak tumbuh.
4. Melakukan pengamatan rutin
Untuk setiap tanaman, pastinya kita harus selalu melakukan pengamatan. Mengingat penyakit bulai jagung sangat berbahaya bagi tanaman, pengamatan rutin memang sangat diperlukan. Hal ini dilakukan agar petani dapat segera tahu jika terdapat indikasi penyakit bulai pada tanaman jagungnya, sehingga dapat diatasi sedini mungkin. Jika terdapat tanaman yang mulai menunjukkan gejala penyakit bulai, sebaiknya ia dicabut atau dibakar agar penyakitnya tidak menular pada tanaman jagung yang sehat.
Langkah yang perlu anda lakukan adalah :
Siapkan alat dan bahan yaitu hand preyer dan air biasa
Hand speyer yang telah berisi air biasa di semprotkan pada tanaman dan lahannya pada jam 04.00 s/d 05.30 pagi, mulai tanaman berumur 7 s/d 21 hari setelah tanam
Dengan melakukan hal tersebut maka dapat menekan perkembangan spora bulai, sehingga tanaman tidak terseranga oleh penyakit bulai.
Langkah Kedua
Siapkan alat dan bahan yaitu hand preyer dan air biasa dan fungisida
Hand speyer yang telah berisi air biasa dan fungisida di semprotkan pada tanaman dan lahannya pada jam 04.00 s/d 05.30 pagi, mulai tanaman berumur 7 s/d 21 hari setelah tanam
Dengan melakukan hal tersebut maka dapat menekan perkembangan spora bulai, sehingga tanaman tidak terseranga oleh penyakit bulai.
No comments:
Post a Comment