Budidaya Jagung. Di Era globalisasi yang semakin melanda ke seluruh penjuru dunia juga turut mempengaruhi perubahan pola makan manusia, termasuk Indonesia. Penduduk Indonesia saat ini, terutama di perkotaan, tidak hanya bergantung pada beras saja sebagai makanan pokok tapi sebagian besar sudah menggantinya dengan mengkonsumsi roti atau mie instan yang umumnya terbuat dari tepung terigu. Hal ini menimbulkan masalah tersendiri karena tepung terigu terbuat dari gandum yang umumnya hanya ditanam di daerah sub tropis, sedangkan Indonesia daerah Tropis. Sehingga seluruh kebutuhan tepung terigu dapat terpenuhi dengan cara mengimpor gandum dari negara lain. Hal itu tentu saja menguras pendapatan negara sehingga tingkat ketergantungan negara kita terhadap negara lain semakin tinggi.
Untuk mengurangi impor gandum, sangat diperlu upayakan pengembangan budidaya gandum di Indonesia untuk memenuhi sebagian dari kebutuhan gandum yang akan diproses menjadi tepung terigu. Di Indonesia gandum hanya ditanam dalam skala yang kecil untuk konsumsi sendiri. Badan Litbang Pertanian telah melakukan sejumlah penelitian yang menghasilkan beberapa benih gandum yang bisa dan cocok untuk ditanam di Indonesia. Simak artikel berikut untuk mengetahui prosesnya!
Syarat Tumbuh
Lokasi yang ideal untuk penanaman gandum di Indonesia adalah di daerah dataran menengah sampai dataran tinggi yang memiliki ketinggian mulai dari 800 m dpl, dengan suhu udara 15-25oC. Kelembaban udara yang diperlukan 80-90% dengan curah hujan paling tidak 600 mm per tahun, pH tanah 6,5-7,1 serta tanah yang gembur dan subur lebih disukai oleh tanaman gandum. Tanah yang tergenang tidak disukai oleh tanaman gandum.
Benih Gandum
Benih gandum yang baik adalah Berasal dari malai yang matang pada batang utama, Mempunyai bentuk dan warna yang seragam, Bebas dari hama dan penyakit, serta Mempunyai bobot yang tinggi dan seragam. Benih gandum memiliki masa dormansi yang tidak terlalu lama yaitu 0 hingga 4 bulan. Benih yang dibutuhkan yaitu 75-100 kg/ha dengan sistem tugal. Varietas yang banyak ditanam di Indonesia saat ini adalah Dewata dan Selayar.
Persiapan Lahan
Tanah dicangkul sedalam 25-30 cm satu minggu sebelum tanam, kemudian dibiarkan, bila sebelumnya tanah diberakan maka pengolahan tanah dilakukan dua kali. Setelah itu buat bedengan sekitar 2 meter lebarnya dengan panjang menyesuaikan dengan kondisi lahan, selokan antar bedengan dibuat selebar 50 cm sedalam 25 cm.
Penanaman
Gandum sebaiknya ditanam di awal musim kemarau atau akhir musim hujan. Cara tanam dengan menggunakan tugal di dalam barisan kemudian benih 1-2 butir dimasukkan ke dalam lubang kemudian ditutup kembali menggunakan tanah. Jarak tanam yang digunakan adalah 20 cm x 10 cm atau 25 x 10 cm.
Pengairan
Setelah tanam benih gandum dan pemupukan dasar, lahan perlu diairi agar benih dapat berkecambah dan tumbuh dengan baik. Selanjutnya pengairan dilakukan setelah dilakukan penyiangan dan pemupukan susulan yaitu pada umur 30 HST (Hari Setelah Tanam), pada waktu fase bunting sampai ke luar malai (45-65 HST) dan pada fase pengisian biji sampai masak.
Penyiangan dan Pemupukan
Pemupukan dasar dapat dilakukan sebelum atau pada saat tanam. Pupuk organik dicampur dengan tanah dalam bedengan sejumlah 10-20 ton/ha. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan pemupukan susulan. Pupuk susulan diberikan saat 7-14 HST sebanyak 100 kg/ha urea, 100 kg/ha SP36 dan 50 kg/ha KCl, sedangkan pupuk susulan kedua diberikan pada saat tanaman berumur 30 HST dengan dosis yang sama yaitu 100 kg/ha urea, 100 kg/ha SP36 dan 50 kg/ha KCl. Penyiangan ketiga dapat dilakukan bila populasi gulma tinggi/banyak.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama utama tanaman gandum salah satunya adalah ulat tanah yang bisa dikendalikan dengan pemberian Furadan pada lubang tanam. Hama utama lain adalah kepik hijau dan aphids yang dapat dikendalikan dengan penyemprotan insektisida. Jamur menyerang pada saat curah hujan tinggi dan dikendalikan dengan penyemprotan fungisida.
Panen
Saat panen gandum adalah apabila 80% dari rumpun telah bermalai, jerami, batang dan daun telah menguning serta biji sudah mengeras. Umur panen gandum berkisar 90-125 hari tergantung ketinggian tempat. Pemanenan dilakukan saat cuaca cerah dengan cara menyabit batang gandum dengan sabit bergerigi. Selanjutnya malai dijemur kemudian dirontokkan dengan tresher padi yang sudah dimodifikasi
Monday, 12 November 2018
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
BUDIDAYA DAN MULTIGUNA SAYURAN KECIPIR
BUDIDAYA DAN MULTIGUNA SAYURAN KECIPIR - Di setiap daerah pastinya ada beberapa masyarakat yang membuat kegiatan perkebunan Budidaya Sayur...

-
Tips sukses bertani dan bercocok tanam Membahas masalah kegiatan bertani dan bercocok tanam memang tidak akan ada habisnya. Hal ini karena...
-
BUDIDAYA DAN MULTIGUNA SAYURAN KECIPIR - Di setiap daerah pastinya ada beberapa masyarakat yang membuat kegiatan perkebunan Budidaya Sayur...
-
Indonesia merupakan negara yang memiliki lahan jagung sangat luas, bahkan salah satu yang terluas di Asia Tenggara. Dengan besarnya lahan da...
No comments:
Post a Comment