Friday, 14 December 2018

BUDIDAYA DAN MULTIGUNA SAYURAN KECIPIR

BUDIDAYA DAN MULTIGUNA SAYURAN KECIPIR - Di setiap daerah pastinya ada beberapa masyarakat yang membuat kegiatan perkebunan Budidaya Sayuran kecipir. Selain untuk dibudidayakan ternyata banyak multiguna sayuran kecipir. Pada tanaman sayuran kecipir ini sangatlah mudah untuk dibudidayakan karena tanaman ini sangat cocok apabila ditanam di Indonesia. Tanaman kecipir ini dapat tumbuh didataran rendah maupun didataran tinggi hingga mencapai ketinggian 1.600 mdpl. Pada tanaman kecipir dapat hidup di tanah yang memiliki bahan organik yang rendah, lempung, berpasir maupun tanah kering.

Untuk menanam tanaman kecipir ini tidak terlalu memerlukan banyak air dan untuk daya tahan pada kecipir ini juga dapat dibilang sangat baik. Untuk membudidayakan tanaman kecipir ada hal-hal yang sangat perlu untuk di perhatikan diantaranya sebagai berikut. Simak ya!

Budidaya Sayur Kecipir


BUDIDAYA DAN MULTIGUNA SAYURAN KECIPIR
Budidaya dan Multiguna Sayuran Kecipir


1. Pemilihan bibit yang unggul

  • Pilihlah bibit unggul kecipir yang sudah tua atau kering. Anda bisa mendapatkan nya dari pohon induk yang sehat dan tidak terserang penyakit dan segar. 
  • Kupaslah kulit kecipir dan pisahkan biji nya dan jemur selama kurang lebih  4 hari.
  • Jika biji kecipir sudah kering  bisa langsung di simpan.
  • Jika anda ingin menggunakan langsung, maka rendamlah terlebih dahulu selama 4 jam. Baru setelah itu siap di tanam biji – biji tersebut.
2. Persiapan Lahan Yang Bagus

  • Siapkanlah  lahan yang cukup untuk menanam kecipir.
  • Bersihkanterlebih dahulu lahan dari gulma atau pengganggu lainnya.
  • Gemburkan tanah dengan cara di cangkul atau di bajak sedalam 25 cm.
  • Sebarkan kompos / bokashi  atau pupuk sebanyak 7 – 10 ton.
  • Jangan lupa Buatlah bendengan dengan tinggi 25 cm, lebar 80 cm, dan setiap bendengan berjarak 50 cm.
  • Taburi pupuk dasar sebanyak 115 kg, yaitu pupuk campuran TSP, Phonska, Za untuk perhektarnya.
  • Tutuplah lahan menggunakan mulsa atau plastik perak dengan ukuran 90 cm untuk melindungi biji..

3. Penanaman sbiji kecipir

  • Biji yang sudah di siapkan dan direndam selama 4 – 5 jam.
  • Setelah itu angkat dan bungkuslah menggunakan kain handuk atau lainnya secara rapat selama 12 jam. Cara ini dilakukan agar biji kecipir tersebut cepat berbuah dan berkembang.
  • Jangan lakukan pengairan pada bendengan secara merata.
  • Buatlah lubang dengan masing-masing jarak lubang 50 cm.
  • Masukan biji kecipir untuk setiap lubang nya 2 buah dengan kedalaman sekitar 3 cm
  • Tutup lubang tersebut menggunakan sedikit tanah atau tipis saja.

4. Perawatan kecipir
1). Penyulaman dan penjarangan bibit
Penyulaman dan penjarangan sebaiknya dilakukan ketika tanaman sudah berusia 7 – 14 hari setelah tanam. Hal ini dilakukan untuk menanam dan mengganti tanaman yang tidak bisa tumbuh, rusak, mati, atau tidak sehat.

2). Pengairan atau penyiraman
Penyiram harus tetap dilakukan walaupun seminggu sekali. Biasanya degan cara mengenangi parit dengan air secara penuh kemudian lakukan pembuangan Secaba cepat agar air tidak menggenang lama. Selain itu pengairan harus dilakukan setelah terjadinya pemupukan.

3). Pemupukan
Pemupukan juga bisa dimulai dari 15 hari setelah tanam dengan cara membuat tugal yang berjarak sekitar 5 cm dari batang. Setelah dipupuk lubang ditutup menggunakan tanah dan dilakukan pengairan.Pupuk yang digunakan pupuk organik seperti kompos dan kimia seperti Urea, ZA /  PHONSKA, TSP dan Kalium.

4). Pasang Tali dan Tajuk
Sebaiknya pasang tajuk pada saat tanaman sudah berumur 15 hari setelah tanam. Pasang juga tali yang berfungsi untuk menghubungkan antar tajuk sebagai rambatab tanaman kecipir.

5). Hama dan Penyakit
Jika hama  dan penyakit menyerang tanaman kecipir maka yang harus di lakukan adalah pengendalian yang menggunakan insektisida yang disemprotkan dengan bahan aktif abamectin, imidakloprit dan klorfenapir. Jika hama penyakit yang menyerang maka gunakanlah fungisida berbahan aktif bactocyn, iprodiun, mancozeb dan klorotalonil.

5. Pemanenan
Tanaman kecipir dapat dipanen sekitar 50 hari setelah ditanam. Biasanya buah kecipir  yang sudah siap panen tersebut memiliki ciri warna hijau tua dan ukuran buah tersebut sudah maksimal

Nah, itulah informasi tentang bagaimana cara Budidaya dan Multiguna sayuran kecipir. Bagi anda yang suka bercocok tanam, kecipir ini juga sangat bagu untuk dijadikan peluang bisnis. Selamat mencoba. Semoga artikel ini memberikan manfaat bagi anda khususnya para pembaca.

Wednesday, 12 December 2018

BUDIDAYA TANAMAN CABE RAWIT

BUDIDAYA TANAMAN CABE RAWIT - Tanaman cabe rawit di Indonesia sangat beragam. Secara umum, masyarakat mengenal cabe rawit putih dan cabe rawit hijau. Padahal setiap tempat memiliki macam cabe rawit yang berbeda-beda. Budidaya cabe rawit relatif lebih rendah resikonya dibanding cabe besar. Tanaman ini lebih tahan serangan hama, meskipun hama yang menyerang cabe besar bisa juga menyerang cabe rawit. Kali ini alamtani menguraikan kiat-kiat usaha budidaya cabe rawit, mulai dari pemilihan benih hingga penanganan panen.


Cabe rawit merupakan salah satu tanaman dari benua Amerika. Tanaman ini cocok dikembangkan di daerah tropis terutama daerah sekitar khatulistiwa. Tanaman ini sangat cocok ditanam di dataran rendah dengan ketinggian kurang lebih 0-500 meter.walaupun begitu, cabe rawitdapat tumbuh dan berkembang dengan baik hingga ketinggian 1000 meter. Namun untuk tempat yang terlalu tinggi, produktivitas tanaman ini akan berkurang.


Di dataran tinggi, tanaman cabe rawit masih biasanya masih bisa berbuah. Hanya saja periode panennya lebih sedikit dibanding dataran rendah. Selain itu, produksi biji pada buah cabe rawit lebih sedikit. Ini bisa dianggap keunggulan atau kelemahan. Karena tentu saja konsumen menyukainya namun bobot buah menjadi ringan. Berikut ini saya akan berbagi informasi bagaimana cara menanam cabai yang benar, jadi mudah untuk diikuti oleh siapa saja, oleh pemula yang belum pernah budidaya cabai sekalipun. Yuk simak ulasannya berikut ini ya!

BUDIDAYA TANAMAN CABE RAWIT
Add caption

Cara Budidaya Tanaman Cabe

1. Pilih lokasi penanaman bibit cabai yang benar
Hal yang perlu untuk diperhatikan saat akan menanam cabai pertama adalah dengan memilih lokasi, tentu saja anda ingin tanaman cabai yang ditanam dapat tumbuh dengan subur bukan? saat cabai dapat tumbuh dengan subur dan baik jika semua kebutuhannya dapat tercapai.


2. Cara melakukan pengolahan lahan yang benar sebelum ditanami cabai

Karena seperti yang dibahas di atas bahwa pengolahan lahan sawah dan bendeng untuk penanaman tanaman cabai merah yang baik dan benar akan berbeda. Maka seperti cara menanam cabe carolina reaper, di sini kita akan mebahas tentang kedua jenis lahan tersebut. Lahan sawah biasanya akan ditanami cabe setelah musim panene padi atau saat musim kemarau.Berikut prosesi pengolahan lahan sawah : 1. Bakar dan babathabis jerami sisa panen padi di sawah di lahan tersebut 2. Cangkul lahan sawah atau gunakan bajak agar tanah sawah menjadi gembur setelah jerami habis terbakar dan menjadi abu 3. Buat bendengan dan kemudian lakukan pemupukan dasar

Proses pengolahan tanah di tegalan : Untuk di tanah tegalan maka bagian atas yang kaya akan nutrisi atau yang dinamakan top soil di balikan dan bagian bawah atau sub soul naikan keatas lakukan proses pembalikan tanah ini menggunakan bajak. Dengan melakukan metode pembalikan tanah ini maka lapisan dari seresah atau sisa tanaman yang ada di bagian atas akan masuk ke taniah dan berada di bagian bawah. Agar sub dan top soil menjadi rata dan tercampur maka gemburkan kembali menggunakan cangkul. Setelah tanah hancur, tidak berbongkahan lagi dan sudah gembur maka lakukan perataan tanah dengan menggunakan garu. Kemudian buatlah guludan atau petakan yang disertai dengan parit yang akan mengelilingi bagian lahan tersebut. Ini merupakan bagian yang akan menampung air, untuk tempat masuknya air, pembuangan air dan yang lainnya yang merupakan fungsi irigasi. Agar lebih maksimal lakukan pencangkulan sedalam 50 cm atau hanya sedalam 30 cm untuk menghemat biaya.

3. Melakukan pemilihan bibit cabai yang terbaik
Pertama kalian cari dulu mana tanaman cabai yang berkualitas bagus, biasanya bibit bagus berasal dari induk tanaman yang bagus pula. Berikut ciri-ciri tanaman cabai yang berkualitas bagus :
-Tanaman/batang terlihat kokoh kuat
-Menghasilkan buah cabai yang lebat
-Menggunakan polybag

-Tidak terdapat hama atau penyakit serta tanaman tidak cacat

-Tanaman memiliki daun yang lebat serta tidak keriting
-Selanjutnya pilih bibit cabai yang sudah tua serta memiliki pertumbuhan yang cepat

-Berikutnya lakukan pemilihan bibit cabai yang cepat tumbuh tunasnya
-Biasanya bibit yang berkualitas tidak kerdil

4. Melakukan penyemaian bibit cabai
Cara menanam cabai selanjutnya dengan melakukan penyemaian bibit cabai dengan benar,kegiatan ini dilakukan supaya bibit cabai dapat tumbuh dengan maksimal berikut ini adalah caranya :
-Siapkan bedengan sesuai dengan kebutuhan serta media semainya

-Siapkan media. Pilih polybag dengan ukuran yang tidak terlalu besar karena hanya digunakan sebagai pertumbuhan bibit saja
-Isi polybag dengan media semai, catatan jangan terlalu penuh
-Setelah itu masukan satu satu bibit kedalam polybag
-Selanjutnya sebelum ditanam usahakan bibit direndam dulu menggunakan air hangat kuku selama 2 sampai 3 menit
-Penanaman bibit tanpa menggunakan polybag
-Berikutnya semprot polybag dengan insteksida agar terhindar dari semut atau serangga lainnya
-Tunggu bibit sampai tumbuh tunas kurang lebih 1 mingguan -Siram air secukupnya
-Cara menanam cabai selanjutnya menunggu bibit sudah berumur kurang lebih 4 mingguan, usahakan untuk menunggu bibit berdaun lebih dari dua sebelum melakukan pemindahan kemedia tanam.
-Lalu buat lubang dengan jarak 3 cm
-Selanjutnya rendam bibit dengan air hangat selam 2 menit
-Beri pupuk secukupnya, setelah itu tunggu bibit tumbuh selama 1 mingguan

Tujuan dari penyemaian bibit cabai adalah untuk memberikan pertumbuhan bibit secara maksimal, karena terdapa unsur hara yang dibutuhkan bibit untuk tumbuh. Kemudian dapat memelihara bibit cabai secara maksimal, karena diletakkan dalam polybag atau bedengan memudahkan kita untuk member pupuk atau member air. Bibit tanaman akan lebih mudah beradaptasi sebab kalau bibit langsung diletak dimedia tanah tentu akan kaget. Kita dapat mengganti bibit yang baru jika bibit yang lama mati
5. Cara menanam cabai
Melakukan penyiraman ke daerah sensitive, karena menyiram dengan air bersih bisa membantu proses pelarutan unsur-unsur organik pada tanah

Ada baiknya untuk melakukan CARA MENANAM CABAI pada pagi maupun sore hari, untuk menghindari bibit cepat layu. Kali ini kalian hanya perlu melepas polybag atau mengambil dari bedengan lalu masukan kedalam lubang yang telah kamu siapkan sebelumnya, Siram dengan air secukupnya

6. Cara pemeliharaan tanaman cabai
Anda hanya perlu melakukan pemangkasan tunas liar atau cabang tanaman cabai yang tidak berguna, sisakan 3 batang tunas yang berfungsi sebagai pemroduksi cabai utama

Menggunakan pupuk phonska cair terbukti dapat meningkatkan jumlah buah cabai
Melakukan pemupukan dengan tahi ayam kering, karena dalam proses berbuah tanaman cabai memerlukan asupan energy yang banyak.

7. Saat Panen
Cara menanam cabai yang terakhir dan yang paling ditunggu-tunggu oleh para petani cabe adalah proses panen, tumbuhan cabai biasanya bisa di panen saat cabe berumur kurang lebih 80 hari. Berikut ini adalah tipsyang cocok digunakan untuk memanen cabe anda yang sudah siap untuk panen:

-Hal pertama yang perlu kalian ingat saat memetik buah cabai harus beserta tangkainya
-Saat terdapat buah cabai yang rusak harus segera ikut dipanen, agar tidak menular kebuah cabai lainnya
-Selanjutnya pilihlah cabai yang berusia tua saja

-Ada baiknya melakukan panen pada pagi hari karena buah cabai akan lebih berat dibandingkan pada siang hari yang telah mengalami penguapan buah
-Saat memetik cabai usahakan jangan menarik tapi diputar kearah jarum jam
Ikuti tahap-tahap diatas agar bisa menghasilkan buah cabai yang berkualitas baik. Demikian informasi yang bisa kami berikan tentang cara menanam cabai dari yang baik dan benar, semoga bisa menjadi panutan untuk anda membudidayakan cabe dirumah, terima kasih. Selamat Mencoba!

Friday, 7 December 2018

Macam-macam Pupuk Organik

Pupuk organik didefinisikan sebagai pupuk yang sebagian atau seluruhnya berasal dari dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

Pupuk organik mempunyai beragam jenis dan varian. Jenis-jenis pupuk organik dibedakan dari bahan baku, metode pembuatan dan wujudnya. Dari sisi bahan baku ada yang terbuat dari kotoran hewan, hijauan atau campuran keduanya. Dari metode pembuatan ada banyak ragam seperti kompos aerob, bokashi, dan lain sebagainya. Sedangakan dar sisi wujud ada yang berwujud serbuk, cair maupun granul atau tablet.

Teknologi pupuk organik berkembang pesat dewasa ini. Perkembangan ini tak lepas dari dampak pemakaian pupuk kimia yang menimbulkan berbagai masalah, mulai dari rusaknya ekosistem, hilangnya kesuburan tanah, masalah kesehatan, sampai masalah ketergantungan petani terhadap pupuk. Oleh karena itu, pemakaian pupuk organik kembali digalakan untuk mengatasi berbagai masalah tersebut.

Jenis-jenis pupuk organik
Ada berbagai jenis pupuk organik yang digunakan para petani di lapangan. Secara umum pupuk organik dibedakan berdasarkan bentuk dan bahan penyusunnya. Dilihat dari segi bentuk, terdapat pupuk organik cair dan padat. Sedangkan dilihat dari bahan penyusunnya terdapat pupuk hijau, pupuk kandang dan pupuk kompos.

a. Pupuk hijau
Pupuk hijau merupakan pupuk yang berasal dari pelapukan tanaman, baik tanaman sisa panen maupun tanaman yang sengaja ditanam untuk diambil hijauannya. Tanaman yang biasa digunakan untuk pupuk hijau diantaranya dari jenis leguminosa (kacang-kacangan) dan tanaman air (azola). Jenis tanaman ini dipilih karena memiliki kandungan hara, khususnya nitrogen, yang tinggi serta cepat terurai dalam tanah.

Pengaplikasian pupuk hijau bisa langsung dibenamkan kedalam tanah atau melalui proses pengomposan. Di lahan tegalan atau lahan kering, para petani biasa menanam leguminos, seperti ki hujan, sebagai pagar kebun. Di saat-saat tertentu tanaman pagar tersebut dipangkas untuk diambil hijauannya. Hijauan dari tanaman leguminosa bisa langsung diaplikasikan pada tanah sebagai pupuk. Sementara itu, di lahan sawah para petani biasa menggunakan azola sebagai pupuk hijau. Azola merupakan tanaman pakis air yang banyak tumbuh secara liar di sawah. Tanaman ini hidup di lahan yang banyak mengandung air. Azola bisa langsung digunakan sebagai pupuk dengan cara dibenamkan kedalam tanah pada saat pengolahan lahan.

b. Pupuk kandang
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan seperti unggas, sapi, kerbau dan kambing. Secara umum pupuk kandang dibedakan berdasarkan kotoran hewan yang kencing dan tidak kencing. Contoh hewan yang kencing adalah sapi, kambing dan kerbau. Hewan yang tidak kencing kebanyakan dari jenis unggas seperti ayam, itik dan bebek.

Karateristik kotoran hewan yang kencing waktu penguraiannya relatif lebih lama, kandungan nitrogen lebih rendah, namun kaya akan fosfor dan kalium. Pupuk kandang jenis ini cocok digunakan pada tanaman yang diambil buah atau bijinya seperti mentimun, kacang-kacangan, dan tanaman buah. Sedangkan karakteristik kotoran hewan yang tidak kencing waktu penguraiannya lebih cepat, kandungan nitrogen tinggi, namun kurang kaya fospor dan kalium. Pupuk kandang jenis ini cocok diterapkan untuk tanaman sayur daun seperti selada, bayam dan kangkung.

Pupuk kandang banyak dipakai sebagai pupuk dasar tanaman karena ketersediaannya yang melimpah dan proses pembuatannya gampang. Pupuk kandang tidak memerlukan proses pembuatan yang panjang seperti kompos. Kotoran hewan cukup didiamkan sampai keadaannya kering dan matang sebelum diaplikasikan ke lahan.

c. Pupuk kompos
Pupuk kompos adalah pupuk yang dihasilkan dari pelapukan bahan organik melalui proses biologis dengan bantuan organisme pengurai. Organisme pengurai atau dekomposer bisa berupa mikroorganisme ataupun makroorganisme. Mikroorganisme dekomposer bisa berupa bakteri, jamur atau kapang. Sedangkan makroorganisme dekomposer yang paling populer adalah cacing tanah. Dilihat dari proses pembuatannya, ada dua metode membuat pupuk kompos yaitu proses aerob (melibatkan udara) dan proses anaerob (tidak melibatkan udara).

Dewasa ini teknologi pengomposan sudah berkembang pesat. Berbagai varian dekomposer beserta metode pembuatannya banyak ditemukan. Sehingga pupuk kompos yang dihasilkan banyak ragamnya, misalnya pupuk bokashi, vermikompos, pupuk organik cair dan pupuk organik tablet. Pupuk kompos bisa dibuat dengan mudah, silahkan baca cara membuat kompos. Bahkan beberapa tipe pupuk kompos bisa dibuat sendiri dari limbah rumah tangga, seperti pupuk bokashi dan pupuk kompos takakura.

d. Pupuk hayati organik
Pupuk hayati merupakan pupuk yang terdiri dari organisme hidup yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan menghasilkan nutrisi penting bagi tanaman. Dalam Peraturan Menteri Pertanian pupuk hayati tidak digolongkan sebagai pupuk organik melainkan sebagai pembenah tanah, lihat penjelasannya dalam pengertian pupuk hayati. Namun dalam penerapannya di lapangan seringkali dianggap sebagai pupuk organik.

Seperti juga humus, pupuk organik berperan untuk menyediakan nutrisi bagi tanaman. Setidaknya ada empat manfaat, yakni sebagai sumber nutrisi, memperbaiki struktur fisik tanah, memperbaiki kimia tanah, meningkatkan daya simpan air dan meningkatkan aktivitas biologi tanah.

Pupuk organik vs pupuk kimia sintetis
Dilihat dari kandungannya, pupuk organik memiliki kandungan nutrisi yang lebih lengkap baik makro maupun mikro. Namun takarannya sedikit dan komposisinya tidak pasti. Setiap pupuk organik mempunyai kandungan nutrisi dengan komposisi yang berbeda-beda. Sedangkan pupuk kimia sintetis hanya memiliki beberapa kandungan nutrisi saja, namun jumlahnya banyak dan komposisinya pasti. Misalnya, urea banyak mengandung unsur nitrogen (N) dalam jumlah yang cukup tapi tidak memiliki zat nutrisi lainnya.

Penyerapan nutrisi  atau zat hara pada pupuk organik lebih sulit dicerna tanaman karena masih tersimpan dalam ikatan kompleks. Namun secara jangka panjang akan meningkatkan kapasitas tukar kation tanah yang bisa memudahkan tanaman menyerap unsur-unsur tadi. Sedangkan pada pupuk kimia sintetis kandungan haranya bisa diserap langsung oleh tanaman. Kelemahannya, zat hara tersebut sangat mudah hilang dari tanah karena erosi.

Pupuk organik baik untuk digunakan dalam jangka panjang karena sifatnya menggemburkan tanah dan meningkatkan kemampuan tanah menyimpan air. Sehingga kesuburan tanah tetap terjaga. Sementara itu pupuk kimia sintetis walaupun efek reaksinya cepat, secara jangka panjang akan mengeraskan tanah dan mengurangi kesuburannya.

Dari sisi lingkungan dan ekosistem, pupuk organik memicu perkembangan organisme tanah. Tanah yang kaya akan organisme sanggup memberikan nutrisi secara berkelanjutan. Karena aktivitas organisme tanah akan menguraikan sejumlah nutrisi penting bagi tanaman. Sedangkan pupuk kimia sintetis malah membunuh organisme tanah. Sehingga untuk menyediakan nutrisi bagi tanaman selalu diperlukan penambahan pupuk dalam jumlah yang terus meningkat.

Dilihat dari sisi kesehatan, pupuk organik lebih menyehatkan bagi manusia karena tersusun dari bahan-bahan organik yang sama dengan tubuh manusia. Sedangkan pupuk kimia sintetis diketahui unsur-unsur bebasnya membahayakan kesehatan. Namun khusus poin yang terakhir ini masih menjadi perdebatan di kalangan para peneliti.

Waspada! Hama PAdi Menyerang di Musim Hujan

Keberadaan hama tanaman maupun hama padi akan merusak tumbuhan yang ada dan terkadang menimbulkan pe­n­yakit pada tumbuhan tersebut. Aki­bat­nya para petani akan gagal panen. Serangan hama yang harus diantisipasi pada musim hujan antara lain Hawar Daun Bakteri (HBD), sundhep, wereng batang coklat, tikus, kutu kebul dan hama blast.
Namun yang paling umum ialah terjadi pada saat tanaman mulai mencapai anakan maksimum sampai fase berbunga. Pada stadia bibit, gejala penyakit disebut kresek, sedang pada stadia tanaman yang lebih lanjut, gejala disebut hawar (blight). Gejala diawali dengan bercak kelabu (water soaked) umumnya di bagian pinggir daun. Pada varietas yang rentan bercak berkembang terus, dan akhirnya membentuk hawar.
Pada keadaan yang parah, pertanaman terlihat kering seperti terbakar. Hal ini menyebabkan terputusnya pasokan hara dari dalam tanah sebagai bahan untuk fotosintesis. Daun yang berwarna kuning tersebut sebagai akibat karena kurangnya pasokan hara. Hama wereng (Nilaparvata lugens) adalah hama padi lain yang sering menyerang di saat hujan bahkan suka menyerang tanaman hias.
Hama wereng dapat dibasmi dengan menjaga supaya matahari selalu dapat menyinari padi atau tanaman hias. Matahari akan membuat wereng sulit menetas dan mencegahnya berkembang biak. Oleh sebab itu, wereng sering muncul dan berkembang biak saat musim penghujan dimana jarang ada matahari.
Hama tanaman kutu kebul (Bemisia tabacci) juga sering muncul saat musim hujan. Hama tanaman ini menyebabkan pertumbuhan daun menjadi terhambat, bentuk daun menjadi berlubang-lubang. Hama ini dapat menyebabkan padi maupun tanaman hias tersebut menjadi rusak dan mati, akibatnya gagal panen dialami petani.
Gejala penyakit blast dapat timbul pada daun, batang, malai, dan gabah, tetapi yang umum adalah pada daun dan pada leher malai. Gejala pada daun berupa bercak-bercak berbentuk seperti belah ketupat dengan ujung runcing. Pusat bercak berwarna kelabu atau keputih-putihan dan biasanya memmpunyai tepi coklat atau coklat kemerahan. Gejala penyakit blas yang khas adalah busuknya ujung tangkai malai yang disebut busuk leher (neck rot). Tangkai malai yang busuk mudah patah dan menyebabkan gabah hampa. Pada gabah yang sakit terdapat bercak-bercak kecil yang bulat.
Hawar Daun Bakteri (HDB) merupakan penyakit kresek yang pada umumnya dikenal oleh masyarakat. Penyakit telah berkembang pada musim hujan maupun musim kemarau yang basah. Bagian Tanaman yang diserang terutama pada titik tumbuh dan daun bendera . Kerusakan terberat terjadi apabila penyakit menyerang tanaman muda yang peka sehingga menimbulkan gejala kresek, dapat menyebabkan tanaman mati. Penyakit dapat terjadi pada semua stadia tanaman.
Sundhep, hama yang menyebabkan gejala sundep ialah Sesamia inferens. Sesamia inferens tersebut merusak dengan cara meletakan telurnya pada pelepah daun bagian dalam. Setelah telur menetas maka larva-larva tersebut mulai memakan pelepah daun, kemudian menggerek masuk kedalam batang. Selanjutnya memakan batang bagian dalam sehingga jaringan pembuluh batang terpotong.
Tikus (Rattus argentiventer Rob & Kloss) adalah hama tanaman yang sering muncul pada saat hujan. Cara mengatasi tikus adalah dengan melakukan pengolahan tanah secara bersama-sama sebelum lahan tersebut belum ditanami. Pada cara ini, lubang tempat tikus di dalam tanah diberi belerang agar tikus keluar dan kemudian mudah dibasmi. Jika lahan telah ditanami padi, maka menyebarkan makanan tikus yang beracun dapat dilakukan.

Itulah, hama yang muncul ketika anda menanam padi dimusim hujan. Hindari dan kendalikan hama agar tidak merusak tanaman anda. Selamat Mencoba!

Pestisida Alami Buatan Sendiri

Hama adalah orgamisme yang menggangu dan menyerang apapun dari sesuatu yang dibudidayakan sehingga  dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan yang menimbulkan kerugian secara nilai ekonomis, hama dapat menyerang apapun pada budidaya pertanian, peternakan dan perikanan. 

Umumnya hama bisa dilihat secara kasat mata baik itu berupa mamalia (kera, tikus, kelinci, dll), serangga (ulat, wereng, belalang, dll), ikan (ikan predator) burung (pipit, bangau dll) dan molusca (keong mas).

Hama tanaman seperti kutu daun, tungau dan lainnya dapat menyebabkan kerusakan serius pada bunga, buah dan sayuran yang kita tanam. Hama tersebut menyerang kebun kita dalam jumlah yang banyak, sehingga menyebabkan penyakit pada tanaman.

Banyak pestisida kimia yang beredar di pasaran, namun produk tersebut terbukti tidak aman bagi lingkungan atau membuat buah dan sayur kita tidak aman untuk dikonsumsi. Untungnya, ada cara untuk membuat pestisida organik yang ampuh untuk membasmi hama sekaligus aman untuk lingkungan dan tanaman kita. Berikut caranya :

1. Cabai dan bawang putih
Cara membuatnya adalah dengan mencampurkan 1/2 cangkir cabai dengan 1/2 cangkir siung bawang putih, lalu dihaluskan dengan blender. Tambahkan campuran tersebut ke setengah liter air hangat dan dicampur rata. Tuang larutan tersebut ke dalam wadah dan biarkan selama 24 jam, letakkan di tempat yang terang. Saring air larutan itu dan masukkan dalam botol semprot untuk disemprotkan pada tanaman yang terkena hama.


2. Kulit jeruk
Letakkan kulit jeruk di dalam wadah dan tuang 2 cangkir air mendidih di atas kulit jeruk, biarkan selama 24 jam. Saring air ke dalam botol dan gunakan sebagai pestisida pembasmi hama tanaman.

3. Minyak neem atau daun mimba
Campurkan 15 ml minyak neem dengan 1/2 sendok teh sabun cair untuk membasmi hama tanaman.

4. Air sabun
Campurkan 1 sendok makan sabun dengan 1 liter air hangat, kemudian gunakan untuk menyemprot hama tanaman. Dengan beberapa cara tersebut, hama tanaman akan lenyap dan tanaman kita pun akan tumbuh dengan sehat. 




Budidaya Tanaman Yang Menguntungkan

Saat ini sudah banyak orang yang ingin memiliki usaha sendiri, terutama untuk seorang pegawai. Sebab pendapatan dari gaji tidak mencukupi, maka hal yang dilakukan adalah dengan membuka usaha sendiri. Banyak usaha yang memiliki prospek menjanjikan, salah satunya adalah sentra usaha agribisnis.  Bidang usaha agribisnis seperti pertanian dan perkebunan memiliki prospek menjanjikan karena memiliki keuntungan yang besar. Salah satunya yang cukup laris dipasaran adalah budidaya tanaman.

Banyak tanaman yang bisa dibudidaya yang bisa menghasilkan pundi pundi uang. Namun dalam budiaya tanaman tentu tidak mudah. Sebab perlu mempersiapkan banyak hal, seperti, persiapan lahan, persiapan bibit, Dll. Dan tentu membutuhkan modal yang cukup. Namun jangan khawatir, sebab keuntungan sangat menjanjikan. Jika anda masih bingung untuk memulai usaha budidaya tanaman, kami berikan 4 jenis budidaya tanaman paling menguntungkan saat ini. Simak Ya!




Tanaman Herbal
Saat ini kios yang menawarkan tanaman herbal sudah semakin banyak. Sehingga budidaya tanaman herbal bisa menjadi peluang bisnis menjanjikan. Tanaman herbal merupakan tanaman yang tumbuhnya sangat cepat dibandingkan jenis tanaman atau pohon lain. Selain itu, tanaman herbal juga memiliki nilai ekspor cukup tinggi. tanaman herbal seperti jahe, kunyit, temulawak, Dll merupakan beberapa jenis tanaman herbal yang memiliki pasar cukup luas.

Budidaya Tomat
Tomat menjadi salah satu jenis tanaman budidaya yang menguntungkan. Budidaya tomat sangat mudah sebab tidak membutuhkan waktu lama dan perawatannya sangat mudah. Selain itu, Tomat merupakan jenis tanaman yang cukup laris dipasaran. Sehingga budidaya tomat bisa sangat menguntungkan

Budidaya Paprika
Masih sedikit masyarakat kita yang melakukan budidaya paprika, hal ini bisa dijadikan peluang bisnis yang menjanjikan sebab permintaan paprika didalam negeri cukup besar. Selain itu budidaya paprika memiliki harga yang tinggi ketika dipanen. Paprika memiliki harga jual yang cukup tinggi sehingga dikategorikan sebagai tanaman sayuran kelas menengah. Dan tentu memiliki peluang bisnis yang besar.

Budidaya Sayuran
Hampir setiap hari masyarakat Indonesia mengkonsumsi sayuran. Sehingga budidaya sayuran bisa menjadi peluang bisnis menjanjikan saat ini. Banyak jenis budidaya sayuran yang menguntungkan, selain itu, ketika masa panen, anda bisa langsung menjualnya kepasaran.

Sistem Pertanian Indonesia

Indonesia merupakan negara agraris dengan lebih dari 60% penduduknya bermata pencarian di bidang pertanian. Pertanian ini diusahakan oleh rakyat sehingga disebut pertanian rakyat. Pertanian rakyat tersebut terutama menghasilkan bahan makanan untuk keperluan penduduk di dalam negeri, seperti padi, jagung, sagu, ubi kayu, kacang tanah, dan kedelai. Cara mengusahakannya, yaitu dengan bersawah, berladang, bertegal, dan berkebun.Jenis pertanian akan mempengaruhi corak sistem pertanian, Corak sistem pertanian akan mempengaruhi corak kehidupan sosial budaya petaninya

1. Sistem pertanian sawah
Sistem sawah, merupakan teknik budidaya yang tinggi, terutama dalam pengolahan tanah dan pengelolaan air, sehingga tercapai stabilitas biologi yang tinggi, sehingga kesuburan tanah dapat dipertahankan. Ini dicapai dengan sistem pengairan yang sinambung dan drainase yang baik. Sistem sawah merupakan potensi besar untuk produksi pangan, baik padi maupun palawija. Di beberapa daerah, pertanian  tebu dan tembakau menggunakan sistem sawah.

Pada sistem sawah, petani menggunakan sistem pengolahan tanah yang monokulturUntuk pengairan, airnya cukup dengan sedikit tergenang, atau macak-macak. Hal ini untuk menanggulangi gulma. Jarak antar tanaman pun juga diatur.

Lahan sawah biasanya identik dengan sistem pengairan. Sawah dengan saluran irigasi, baik teknis maupun setengah teknis biasanya terbentang dan tergolong sangat luas karena saluran irigasi dapat digunakan tidak hanya di satu tempat saja, sehingga dapat pula mengairi lahan lain yang masih termasuk dalam satu wilayah. sistem pertanian sawah ini belum merupakan sistem pertanian yang terpadu, juga belum dapat dikatakan sebagai pertanian yang berkelanjutan. Hal ini dikarenakan proses produksi untuk menghasilkan output masih berorientasi pada hasil yang maksimum, bukan optimum.

Macam-macam sistem pertanian sawah:

Sawah irigasi teknis
Sawah yang pengairannya sejak dari sumber air sampai petak sawah terdapat jaringan irigasi dari bangunan permanen. Sehingga kehilangan air karena rembesan atau penguapan dapat diminimalkan.

Sawah irigasi setengah teknis
Sawah yang jaringan irigasinya tidak seluruhnya permanen, sehingga kehilangan air akibat rembesan dan penguapan masih banyak terjadi.

Sawah irigasi sederhana
Sawah dengan bangunan jaringan irigasi menggunakan peralatan seadanya, sehingga kurang hemat air

Sawah irigasi pompa
Sawah dengan memanfaatkan pompa untuk menaikkan air tanah atau air sungai yang permanen dalam untuk mengairi lahan pertanian yang ada di sekitarnya.

Sawah irigasi tadah hujan
Sawah yang semata-mata hanya tergantung curah hujan daerah setempat, atau hanya dengan memanfaatkan musim penghujan.

Sawah irigasi pasang surut
Sawah yang tergantung dengan pasang surutnya air rawa, sehingga dapat disebut pula irigasi dengan memanfaatkan air alami.

2. Sistem pertanian tegal
Sistem pertanian tegal merupakan sistem pertanian yang paling primitif. Suatu sistem peralihan dari tahap budaya pengumpul ke tahap budaya penanam. Pengolahan tanahnya sangat minimum, produktivitas bergantung kepada ketersediaan lapisan humus yang ada, yang terjadi karena sistem hutan. Sistem ini pada umumnya terdapat di daerah yang berpenduduk sedikit dengan ketersediaan lahan tak terbatas. Tanaman yang diusahakan umumnya tanaman pangan, seperti padi darat, jagung, atau umbi-umbian.

Pada lahan tegal, biasanya siklus haranya adalah terbuka, semua hasilnya diangkut keluar areal, dan tidak ada yang ditinggal. Hal ini tidak dibenarkan. Seharusnya, masih ada sisa-sisa panen yang dibiarkan di lahan itu, agar lama-kelamaan berubah menjadi  pupuk untuk menambah unsur hara tanah. Namun petani malah menggunakannya sebagai pakan ternak. Tetapi apabila kotoran ternak itu dikembalikan ke lahan, maka akan ada siklus hara yang masuk.

Untuk sistem tegal sendiri, biasanya tetap mendapat masukan (input) dari luar. Karena tanaman atau komoditas yang ditanam pada lahan ini biasanya hanya sejenis, sehingga belum dapat dikatakan sebagai sistem pertanian yang terpadu. Akan tetapi berbeda masalahnya apabila dalam tegal itu ditanam dua atau lebih jenis komoditas (tumpang sari).

Sistem pertanian talun (tegal pekarangan)
Talun merupakan salah satu komponen yang umum ditemukan pada agroekosistem di Jawa Barat. Talun adalah salah satu sistem agroforestry yang khas, ditanami dengan campuran tanaman tahunan/kayu (perennial) dan tanaman musiman (annual), dimana strukturnya menyerupai hutan, secara umum ditemui di luar pemukiman dan hanya sedikit yang berada di dalam pemukiman.

Sistem pertanian ini berkembang di lahan-lahan kering, yang jauh dari sumber-sumber air yang cukup. Sistem ini diusahakan orang setelah mereka menetap lama di wilayah itu, walupun demikian tingkatan pengusahaannya rendah. Pengelolaan tegal pada umumnya jarang menggunakan tenaga yang intensif, jarang ada yang menggunakan tenaga hewan. Tanaman-tanaman yang diusahakan terutama tanaman tanaman yang tahan kekeringan dan pohon-pohonan.

Fungsi ekologi talun antara lain adalah memberikan perlindungan terhadap plasma nutfah, sebagai habitat satwa liar seperti jenis burung dan serangga penyerbuk, memberi perlindungan terhadap tanah dari bahaya erosi, dan sebagai penghasil seresah dan humus. Sedangkan fungsi sosial ekonominya antara lain adalah memberikan manfaat ekonomi dari hasil produksinya yang dapat dijual atau yang dapat dimanfaatkan secara langsung seperti kayu bakar, bahan bangunan, dan buah-buahan.

Sistem pertanian talun merupakan sistem pertanian yang cukup kompleks, sehingga dapat dikatakan bahwa pengolahan dari sistem pertanian ini merupakan pertanian yang terpadu. Hal ini dikarenakan dalam prosesnya, melibatkan bermacam-macam komoditas yang berbeda, dan biasanya pengolahannya sangat minimal dan hampir dapat dikatakan perawatannya seperti perawatan lahan pekarangan. Interaksi antar komponen biotik dan abiotiknya pun sangat variatif mengingat lahan ini tergolong cukup kompleks. Sistem pertanian ini sering disebut dengan agroforestri (wanatani) yang biasanya terdapat di desa (pengelolaan hutan desa).

3. Sistem pertanian pekarangan
Pekarangan adalah sebidang tanah yang terletak di sekitar rumah dan umumnya berpagar keliling. Di atas lahan pekarangan tumbuh berbagai ragam tanaman. Bentuk dan pola tanaman pekarangan tidak dapat disamakan, bergantung pada luas tanah, tinggi tempat, iklim, jarak dari kota, dan jenis tanaman.

Lahan pekarangan beserta isinya merupakan satu kesatuan kehidupan yang saling menguntungkan. Sebagian dari tanaman dimanfaatkan untuk pakan ternak, dan sebagian lagi untuk manusia, sedangkan kotoran ternak digunakan sebagai pupuk kandang untuk menyuburkan tanah pekarangan. Dengan demikian, hubungan antara tanah, tanaman, hewan piaraan, ikan dan manusia sebagai unit-unit di pekarangan merupakan satu kesatuan terpadu.

Lahan pekarangan sangatlah efektif dan efisien untuk bercocok tanam. Kita dapat menanam tanpa perlu adanya pupuk. Karena biasanya, kita akan membiarkan tanaman tumbuh dengan sendirinya, dan daun juga gugur dengan sendirinya. Selain hasilnya lebih efisien, ternyata lahan pekarangan juga termasuk lahan yang ramah lingkungan dan tidak mudah merusak tanah. Jika biasanya tanah akan mudah tercuci atau hilang kandungan haranya karena kesalahan pengolahan tanah, maka lain halnya dengan tanah di pekarangan.

Sistem pertanian pekarangan telah mencerminkan pertanian terpadu, juga organik. Hal ini dikarenakan sistem pertanian ini tidak memerlukan input dari luar, dan hanya memanfaatkan sesuatu yang telah ada dari wilayah tersebut. Selain itu, ekosistem dan interaksi antar komponen di dalamnya juga sangat beraneka ragam.

Sistem pertanian perkebunan
Perkebunan didefenisikan sebagai segala bentuk kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah atau media tumbuh lainnya dalam ekosistem yang  sesuai; termasuk mengolah dan  memasarkan barang dan jasa hasil tanaman tersebut  dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi, permodalan dan manajemen untuk  mewujudkan kesejahteraan bagi pekebun dan masyarakat.

Sistem perkebunan, baik perkebunan rakyat maupun perkebunan besar (estate) yang dulu milik swasta asing dan sekarang kebanyakan perusahaan negara, berkembang karena kebutuhan tanaman ekspor. Dimulai dengan bahan-bahan ekspor seperti karet, kopi, teh dan coklat yang merupakan hasil utama, sampai sekarang sistem perkebunan berkembang dengan manajemen yang industri pertanian.

BUDIDAYA DAN MULTIGUNA SAYURAN KECIPIR

BUDIDAYA DAN MULTIGUNA SAYURAN KECIPIR - Di setiap daerah pastinya ada beberapa masyarakat yang membuat kegiatan perkebunan  Budidaya Sayur...